cerita hot Awalnya aku menganggapnya sebagai adikku juga tapi sikap dia yang membuat aku berani melakukan hal itu, karena dia begitu agresif walaupun usianya baru 16 tahun. Karena dia baru duduk dikelas 1 SMA, sedangkan aku teman kakaknya yang sudah kuliah dan sudah kuliah semester 4. Namaku Bintang berusia 20 tahun, di kampus aku mempunyai sahabat yang bernama Delon, aku sering main kerumahnya.
Begitu juga DElon sering main kerumahku, karena aku anak bungsu dari 3 bersaudara hingga Mamaku terlalu memanjakan aku. Apalagi kakakku yang sudah pada berkeluarga, jadi kalau untuk urusan uang jajan aku lebih dari cukup setiap harinya, karena itu aku sering mentraktir Delon dan ketika aku berada di rumahnya akupun sering mentraktir keluarganya juga termasuk adiknya.
Seperti malam itu saat pulang kuliah aku mampir di rumah Delon. di dalam kamarnya kami membahas soal Andre salah satu teman kami yang suka ngentot di kamar mandi kampus dengan ceweknya. Kami tertawa ketika tahu kalau siang tadi Andre ketangkap satpam kampus dan di bawa menghadap rektor. Saat kami tertawa itulah datang Via adik Delon, dengan manja dia bilang ” Apa sich yang membuat kalian tertawa..?” tanya Via.
Dengan belagak marah Delon bilang “Nich anak mau tahu aja…keluar sana..” Dengan sewot Via balas ” Eh..abang orang mau liat kak Bintang juga..” Aku tertawa sambil melihat kearah Via ” Ada apa Vi..”? Dia langsung menjawab ” Kakak mau pulang…Via mau nebeng kerumah teman Via di Blok sebelah..” Akupun menjawab ” Tapi kakak nggak bawa mobil Vi..kakak pake motor..” Viapun menjawab ” Nggak pa-pa kak..” Akhirnya akupun pamit.
Dan di teras depan Via sudah nunggu, dengan memakai kaos dan celana pendek “Vi..kakak bilang pakai motor..kok malah pakai celana pendek.” Dengan santai Via bilang ” Sudah nggak pa-pa kak ..” Kamipun berangkat menuju rumah teman Via .Selama dalam perjalanan Via memeluk tubuhku dari belakang, sebagai seorang lelaki akupun merespon dekapan Via karena saat itu juga kontolku berdiri.
Sepertinya Via tahu hal itu, karena dia bilang “Wah..kayaknya ada yang bangun kak..” Aku pura-pura tidak mengerti “Siapa yang bangun Vi..?” Dengan memelukku Via merebahkan kepalnya pada punggungku, sungguh aku merasa seperti mendapat getaran yang mengalir dari dalam tubuhku. Tapi aku tidak boleh mengharap lebih karena aku tahu diri bagaimana aku akan membuat cerita ngentot dengan Via, karena dia adik dari temanku.
Akhirnya kamipun sampai di rumah teman Via, saat aku mematikan mesin motorku. Tiba-tiba Via mencium pipiku dan berlalu meninggalkan aku yang masih tidak percaya dengan apa yang dia lakukan. Tapi akupun pergi setelah melihat Via masuk dalam rumah temannya, selama dalam perjalanan aku memikirkan perlakuan Via padaku, padahal awalnya dia begitu malu padaku, tapi aku tahu kalau dia begitu manja namun Via sangat suka membantu ibunya memasak di dapur.
Keesokan harinya aku pergi kuliah, dan seperti biasa mampir dulu kerumah Delon. Sebenarnya aku pingin melihat Via sebelum dia pergi sekolah tapi ternyata dia sudah berangkat. Malah ketika aku di dalam rumah Delon aku melihat ada teman cowok Via menjemputnya, tapi Ibu Delon keluar dan bilang kalau Via sudah berangkat. saat itu juga dia mengemudikan mobilnya. Ada perasaan cemburu yang serasa menekan hatiku.
Hampir seharian didalam kampus aku memikirkan Via, dan ketika sore hari sebelum jam kuliah selesai aku mendapat sms dari Via. Dia bilang mau kepesta temannya malam ini juga tapi mulai dari kemaren Ibunya tidak mengizinkan dia buat pergi ke pesta itu. Akupun mengerti dan langsung membalas sms darinya dan bilang kalau aku yang akan meminta izin pada Ibunya.
Sebelum pergi kerumah Delon aku kerumah dulu buat ganti baju, karena aku tidak mau mengecewakan Via di depan teman-temanya. Setelah rapi akupun berangkat menggunakan mobil, sesampainya di rumah Delon aku melihat Ibu Via keluar” Titip Via ..ya..nak Bintang bukannya kenapa kamu tahu dia anaknya ceroboh..” Dengan sopan aku jawab ” Iya tante..” Setelah basa basi sama Ibunya tiba-tiba Via keluar.
Betapa aku terkejut dengan penampilannya yang berubah drastis, Via seperti gadis yang sudah duduk di bangku kuliah. Dengan Gaun mini berwarna merah mencerminkan kepribadian dia yang ceria. Akupun membukakan pintu mobil, dengan senyum maisnya Via masuk dalam mobil. Dan kamipun sampai di tempat pesta itu, saat Via mengobrol bersama teman-temanya aku mengambil minuman dan saat itu pula ada tangan yang memegang lenganku.
Aku melihat orang itu ternyata dia teman cowok Via yang pernah kerumahnya. Ketika dia hendak memukulku aku langsung tanggap memegang tangannya, akhirnya tempat itu ramai dan saat itu pula Via berlari kearahku, dan menarik tanganku ” kakak tidak apa-apa..” Aku menggelengkan kepala tapi aku melihat Via menangis, saat itu juga aku membawanya pergi dari tempat itu.
Sesampai di dala mobil Via tidak juga bicara, aku jadi kikuk juga di depannya. Hingga akhirnya dia bilang ” Maafkan Via kak..Via nggak ada maksud buat bikin kakak..” Aku langsung menyahutnya “Sudah Vi ..itu bukan salah kamu..” Aku melihatnya begitu sedih karena aku tahu Via dia tidak dapat menyembunyikan perasaannya. Akupun menghentikan mobilku di pinggir jalan sebuah Blok.
Dengan hati-hati aku memegang tangannya, dan betapa terkejutnya aku ketika Via tiba-tiba memeluku dan saat itu juga dia mencium bibirku sambil melingkarkan tangannya pada leherku dia lumt bibirku, Saat itu juga aku membalas lumatan bibirnya. “Kak..kakak tahu kalau Via sayang kakak..” Aku mengangguk tanpa berpikir lagi aku lumat bibirnya,sampai akhirnya Via menekan tubuhku hingga akupun agak terbaring pada jok mobil.
Dengan penuh nafsu Via mencium wajahku ,leherku, hingga akhirnya kembali pada bibirku. Entah keberanian dari mana aku buka baju Via dan setelah terlihat teteknya, akupun membenamkan wajahku pada tetek itu, dan aku mainkan putingnya yang masih memerah. Via menggelinjang ” Aaagghh…aagghh…aku…pas…rah..kak..lakukan kak..” Dengan tangan satunya aku pilin puting Via.
Karena Via berada di atas tubuhku yang setengah duduk pada jok mobil, akhirnya aku angkat tubuhnya dan kini dia berada di pangkuanku dengan mesra aku cium dia sambil masih membenamkan wajah pada teteknya, aku merasa kontolku menegang, dan Via menekan dari atas pangkuanku. Walau tidak masuk dalam lubang memeknya tapi aku merasa puas karena aku memang dari dulu ingin ngentot dengan Via.
Tapi ketika Via membuka resleting celanaku dengan pelan dia membukanya. Setelah melihat kontolku menyembul dari dalam celana Via berusaha memasukkanya pada memeknya yang masih sempit. Dengan berkali-kali mencobanya akhirnya Bles..bles….blep..dan terdengar Via mendesah.
“Ooouugghh…oouugghh…oouugghh…Via…” Dengan tersenyum VIa mengerak-gerakkan pantatnya di atas kontolku, Akupun mendekap tubuh VIa karena aku merasa “Aaagggghhh…Vi…aagghh” Saat it pula Via mengerang dan semakin cepat bergoyang “Aaagghh..aaaghh…Kak…Via..” Kamipun sama-sama mengeluarkan lendir kenikmatan dari dalam kemaluan kami masing-masing.
Dengan mesra aku peluk tubuh Via dalam dekapanku, diapun memeluku dan saat itu pula aku berjanji untuk setia pada Via. Biarlah aku akan rahasiakan hubungan kami pada Delon dan yang lainnya, baru setelah Via sudah beranjak dewasa aku akan berkata jujur pada Delon dan juga Ibunya. Karena aku yakin suatu saat niatku akan mendapat restu juga dari keluarga DElon selama aku tidak merubah Via menjadi buruk. cerita hot